Wednesday, 16 November 2011

SISTEM PERTANIAN TRADISIONAL ATJEH

CARA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DENGAN BIAYA MURAH
Hasil penelitian dan percobaan yang telah dilakukan pada ratusan petani di berbagai daerah sebagai berikut:
1.      Dengan sistem awal penanaman dan pemupukan seperti yang tertulis ini, dapat meningkatkan hasil pertanian 50 s/d 100 persen dari biasanya.
2.      Melalui pencegahan hama tanaman secara alamiah, petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mencegah hama dalam rangka merawat tanaman.
3.      Dengan cara pengolahan dan pemupukan tanah secara alamiah (pupuk kandang dan abu hasil pembakaran sampah tanaman), dapat mengurangi ketergantungan petani dari penggunaan pupuk buatan, sekaligus lebih menjaga kesuburan humus tanah, dan mencegah kerusakan tanah atau lahan kritis).
4.      Hasil panen petani, sangat higienis (sehat) untuk dikonsumsi dalam islam disebutkan sebagai makanan halal dan thayib.
5.      Akhirnya cara ini berujung kepada peningkatan kesejahteraan petani, karena secara relatif petani hanya memerlukan BIBIT UNGGUL dalam melaksanakan aktivitas petaniannya.

WAKTU-WAKTU AWAL PENANAMAN
(WATEE-WATEE GEUPEUPHON SEUMULA TANAMAN)
ILMU FALAQ (ASTRONOMI ) BIDANG PERTANIAN
Sumber: dari Kitab Tajul Muluk (Mahkota Raja) tulisan tagan abad 16 M, karangan syech Abbas Kutakarang dan kitab falaqiah wal hikmah tulisan tangan abad 16 M karya Syech Abdurauf Syiah Kuala, serta wawancara dengan tokoh petani aceh tentang penentuan bulan dalam tahun Hijriah, hari dan waktu awal menanam tumbuh-tumbuhan (Keuneunong : buleun, uroe, saat atau jem penanaman serta pencegahan hama tanaman secara alamiah).
PENENTUAN BULAN HIJRIAH
Untuk jenis tanaman berbatang, berbiji, berbunga, berdaun dan berbuah diatas tanah ditanam pada waktu bulan naik dalam tahun hijriah yaitu 1 s/d 15 hari bulan sedangkan tanaman yang berbuah dan berakar didalam tanah, ditanam pada waktu bulan turun pada tahun hijriah, yaitu 16 s/d 30 hari bulan.
Terhadap tanaman yang hasilnya diatas tanah, makin naik bulan makin baik untuk memulai awal penanaman, demikian juga sebaliknya semakin turun bulan hijriah, semakin baik untuk awal penanaman yang hasilnya di dalam tanah.


PENENTUAN HARI DAN JENIS TANAMAN
1.      Pada hari ahad (minggu) menanam segala jenis tanaman yang berbatang, seperti : kulit manis, jati, mahoni, cemara laut, karet dan sebagainya.
2.      Pada hari senin menanam segala jenis tanaman yang berbuah dalam tanah, seperti: kentang, singkong, ubi, jahe, kunyit, bawang dan sebagainya.
3.      Pada hari selasa menanam segala jenis tanaman yang berbiji, seperti: padi, jagung, kacang hijau, merica, pinang, kemiri, kopi dan sebagainya.
4.      Pada hari rabu menanam segala jenis tanaman yang berbunga, seperti bunga mawar, melati, cempaka, kenanga, kemuning, melur, anggrek dan sebagainya.
5.      Pada hari kamis menanam segala jenis tanaman berdaun seperti: nilam, sawi, bayam, kol dan sebagainya.
6.      Pada hari jum’at menanam segala jenis tanaman yang berbuah diatas tanah, seperti: kelapa, mangga, pepaya, pisang, cabai, terong, tomat dan sebagainya.
7.      Pada hari sabtu menanam segala jenis tanaman yang berakar didalam tanah, yang dimaksud akar didalam tanah ini adalah yang biasa digunakan untuk pengobatan, seperti: ginseng, akar wangi, akar ilalang dan sebagainya.
PENENTUAN WAKTU (SAAT PENANAMAN)
1.      Jika hari minggu (ahad) dilakukan pada saat pagi-pagi atau setelah shalat ashar
2.      Jika hari senin dilakukan pada hampir tengah hari atau sebelum shalat zhuhur
3.      Jika hari selasa dilakukan pada waktu dhuha ( jam 7 s/d 10 pagi)
4.      Jika hari rabu dilakukan pada tengah hari atau setelah shalat ashar
5.      Jika hari kamis dilakukan pada pagi-pagi atau tengah hari
6.      Jika hari jum’at dilakukan pada waktu setelah selesai shalat jum’at
7.      Jika hari sabtu dilakukan pada waktu dhuha atau pagi-pagi
Misalnya: jika menanam padi, awal penanaman dilakukan pada waktu pagi hari selasa bulan hijriah naik (1 s/d 15 hari bulan)
PERHATIAN !!!
1.      Harap ditanam pada waktu musim tanam atau musim hujan
2.      Jika tidak hujan, maka penyiraman tanaman dilakukan pada waktu sore/ malam hari
3.      Pemupukan tumbuhan dilakukan sore hari, tolong dijaga agar lahan tempat tanaman selalu lembab atau basah. (yang lebih utama dari semua itu, harus dilakuakan dengan niat ikhlas kepada Allah agar tanaman tersebut dihindarkan dari penyakit dan diberikan hasil yang membawa berkah) amin.
4.      Setelah dimulai awal penanaman pertama pada waktu-waktu yang ditentukan diatas, selanjutnya dapat diteruskan penanamannya pada esok hari berikutnya, tanpa harus mengikuti ketentuan diatas lagi.
5.      Jadwal ini berlaku untuk pembibitan/penanaman
6.      Awal pengambilan hasil dilakukan pada waktu air surut.

CARA MENCEGAH HAMA TANAMAN SECARA ALAMIAH
1.      Jangkrik dan daun pandan wangi
Jika sawah/kebun banyak tikus, maka peliharalah jangkrik disawah. Ternyata suara jangkrik dapat membisingkan telinga tikus, sekaligus mengusirnya, atau dengan menebarkan daun pandan wangi, sebab aromanya tidak disukai tikus. Caranya daun pandan wangi dipotong-potong, disebar disekitar tanaman bila sudah kering diganti yang baru (lebih baik lagi jika pandan wangi ditanam disekeliling sawah/kebun seperti pagar, lalu taburkan jangkrik. Dengan cara demikian InsyaAllah tikus tidak akan mendekati tempat itu lagi. Pandan wangi juga berfungsi untuk mengharumkan butiran padi disawah/ladang).
2.      Abu dapur dan daun pinang
Untuk memberantas hama wereng, ulat, belalang, dll, dikebun/sawah. Ambillah abu dapur dan campurkan air (1 liter abu dicampurkan dengan 3 liter air) lalu rebus atau tumbuklah daun pinang yang sudah tua kemudian diaduk-aduk, dan setelah dingin percikkan ke tanaman. Jika memakai semprotan, jangan lupa disaring terlebih dahulu. Bila tidak ada daun pinang maka dapat diganti dengan daun pepaya, namun kualitas daun pinang jauh lebih bagus dari daun pepaya. Lakukanlah  beberapa kali sampai hamanya habis. (untuk : 10 liter air, dicampur 3 kg abu bakar dan 1 kg daun pinang atau lebih kurang 2 pelepah tandan).
3.      Semut merah & tulang binatang
Membasmi hama tanaman muda seperti: cabe, tomat, kacang kuning, dll dengan cara mengikat tulang atau kulit binatang yang basah (baru) pada sepotong ranting, lalu tancapkan didekat tanaman yang hampir berbunga, kemudian tebarkan semut merah (serangga), maka semut merah akan memakan hama sekaligus membersihkan batang & daun tanaman. Fungsi tulang & kulit, hanya untuk memikat atau membetahkan semut. Jika memanen hasil, semprotkan air pada tanaman, maka semut akan berkumpul ditulang atau sangkarnya, dan panen dapat dilakukan.
Untuk tanaman tua seperti nangka, mangga, dll, tulang/kulit cukup diikat pada pohon/ranting, lalu tebarkan semut merah, jika mau panen ikatlah tulang/kulit yang baru diujung tali, dan sambungkan kepohon yang ingin dipanen hasilnya, maka semut segera berkumpul ditulang atau kulit yang baru sehingga panen dapat dilakukan. Ingat! Hanya semut merah (serangga) yang dapat menjadi predator untuk memberantas hama tanaman.
4.      Cacing untuk menggemburkan tanah
Agar tanaman menjadi subur, tanamlah pada tanah yang gembur, dengan cara memasukkan cacing kedalam tanah, guna membuat pori-pori tanah sehingga merangsang pertumbuhan akar sekaligus membersihkan hama diakar tanaman, sebelum cacing ditanam, tanah harus disiram air, fungsinya untuk mengusir jika ada semut-semut kecil dan memudahkan cacing membuat sarangnya.
5.      Manfaat sumur disawah/kebun
Sumur disawah/kebun jangan ditembok (semen). Agar berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah sehingga tanah tidak retak-retak diwaktu musim panas,  dimusim kemarau dapat menyiram tanaman, ikan-ikan yang ada disumur disawah dapat memangsa hama seperti: bibit keong, ulat, belalang, dll, serta ikan-ikan tersebut dapat dikonsumsi petani. Cara menggali sumur agar air selalu banyak adalah dengan mengetahui sumber mata air dangkal yang permanen didalam tanah. Caranya dengan melihat embun pagi dimusim kemarau, jika ada tumpukan embun disawah/kebun yang lama keringnya. Sementara embun-embun disekitarnya sudah kering, disitulah diperkirakan sumber mata air dangkal, untuk memastikannya harus dilihat 2-3 hari, guna meyakinkan lagi, ambillah batok kelapa yang tidak berlubang, lalu tancapkan ditanah tempat tumpukan embun tersebut selama 24 jam, bila bagian dalam batok kelapa tetap basah setelah 24 jam, maka disitulah sumur digali pada musim kemarau diwaktu pagi-pagi, hari ke 15 bulan hijriah (pertengahan bulan arab). Jika air dalam sumur payau asin atau kurang jernih, maka tanamlah pohon cemara laut (bak aron) 3 atau 5 meter disamping sumur. Sebab akar batang tersebut dapat menyaring air yang kuning menjadi jernih dan yang payau menjadi tawar, pohon tersebut jika sudah besar dapat dipotong atau dibonsai karena yang diperlukan adalah akar untuk menyaring air sumur. Contohnya: sumur dipinggir pantai yang banyak terdapat pohon cemara biasanya airnya jernih dan tawar.
6.       Manfaat tembakau asli (bakong atjeh)
Untuk mengatasi hama pengerek batang, masukkan tembakau (bakong atjeh) kedalam lubang batang yang dimakan ulat, dan tutup dengan tanah yang basah. Tembakau asli juga bermanfaat untuk memberantas hama wereng (gesong, sialee-alee, ulat, dll). Dengan cara merendam dan aduk-aduk tembakau kedalam air dan campurkan abu bakar, bila air sudah berubah warna agak cokelat, semprotlah atau percikkan ketanaman. (untuk 10 liter air campurkan 3 ons tembakau asli dan 3 kg abu bakar).

7.      Cara mengumpulkan hama keong
Bila disawah banyak keong yang mengganggu tanaman, maka ambillah batang pepaya atau daunnya, lalu simpan dipinggir sawah minimal 24 jam, nanti keong tersebut akan berkumpul dan menempel di batang pepaya, kemudian ambil keong tersebut untuk pakan ternak (lele, bebek, ayam, dll) atau dikubur dalam tanah kering, kemudian batang pepaya tersebut disimpan lagi di dalam sawah.




8.      Cara pengolahan tanah
Setelah tanah/lahan dibersihkan dan sebelum tanah dicangkul/bajak, terlebih dahulu ditebarkan pupuk kandang dan abu hasil pembakaran sampah tanaman (3 kg pupuk kandang dicampur 1 kg abu bakar) dengan ketebalan maksimal seruas jari tangan yang disebarkan secara merata dilahan pertanian, kemudian disiram (masukkan air kesawah) selama 2 minggu, agar pupuk larut dan menyatu serta dingin dalam tanah, baru kemudian tanah dicangkul/dibajak. Setelah tanah betul-betul matang, tanamlah tumbuhan (palawija). Fungsi abu bakar, selain untuk pupuk juga untuk mencegah hama penyakit yang ditimbulkan oleh pupuk kandang, seperti: ulat tanah, rayap, jamur akar dan sebagainya. Khusus bagi sawah tadah hujan, maka pemupukan dilakukan pada waktu musim kemarau sehingga begitu hujan turun tanah (sawah) langsung dibajak/dicangkul.
9.      Cara membuat pupuk
Jemurlah kotoran ternak (ayam atau bebek atau sapi atau kambing, dan lain-lain) lalu dicampur dengan abu hasil pembakaran sampah. Perbandingannya 1 karung abu bakar dicampur dengan 3 karung kotoran ternak, lalu disimpan didalam lubang tanah atau masukkan kedalam goni. Jangan lupa cara penggunaannya betul-betul meperhatikan ketentuan atau petunjuk yang tertulis diatas tadi. Sebab abu bakar dan pupuk sangatlah panas bagi tanaman. Jika salah menggunakannya menyebabkan tanaman kering atau mati.

            Jangan lupa berdoa diwaktu menanam dan memetik hasil
ZAKAT WAJIB HUKUMNYA
Semoga bermanfa’at ... dan selamat mencoba!
Wallahu alam bisshawab ....

Wassalam,
Penulis


Muhammad Iqbal Lambhuk
Hamba Allah yang Dhaif

1 comment:

  1. Assalamualaikum,

    Ilmu yang sangat bermanfaat, kalau bisa ilmu kearifan lokal tetua Aceh tentang pertanian bisa dibukukan dan sangat berharap dilakukannya penelitian ilmiahnya. Selama ini sering kitab2 tua aceh dikumpulkan oleh peneliti dari luar.

    ReplyDelete